Jalan Pitara, Pancoranmas, Depok, Jawa Barat, merupakan akses menuju
sejumlah tempat, seperti ke Bojonggede, Cibinong, Terminal Depok,
Jakarta, serta Sawangan.
Satu-satunya angkutan kota (angkot) yang melayani rute tersebut adalah D07 jurusan Terminal Depok-Citayam.
Namun, jalur yang dilewati angkot tersebut memiliki aura mistis. Sebab, rute angkot tersebut masih seperti pedesaan, banyak pohon bambu di pinggir-pinggir jalan serta penerangan jalan yang belum memadai.
Sopir angkot bisa mengerem mendadak saat melintas di Jalan Gang H Ganeng hingga Jembatan Serong dan Tugu Rawa Denok. Bukan karena menabrak sesuatu atau menurunkan penumpang, namun mereka sering digoda bisikan suara gaib perempuan yang berasal dari bangku penumpang.
“Kiri Bang!”, begitu suara yang terdengar di telinga para sopir. Padahal, tak seorang pun penumpang yang meminta turun.
“Jadi memang kalau melintas di Gang H Ganeng sampe seterusnya, agak angker. Kami sering diganggu sama suara gaib. Ada penumpang yang minta turun, ini jelas banget di kuping saya 'kiri bang', tapi kata penumpang enggak ada yang ngomong,” ujar seorang sopir angkot yang sudah melayani rute tersebut, Hery.
Pria yang sudah menjadi penarik angkot D07 selama delapan tahun itu menceritakan, sepanjang sungai di Jalan Pitara kadang-kadang muncul penampakan seorang perempuan lanjut usia. Informasi yang diterimanya, daerah kekuasaan nenek tersebut sampai ke wilayah Rawa Denok.
“Memang ada nenek-nenek, tapi enggak sering muncul. Misalnya setahun dua kali. Tetapi kalau ada penumpang yang minta turun itu sering, suaranya wanita,” ungkap Hery.
Para sopir pun heran mengapa wilayah tersebut terkesan menyeramkan. Pasalnya, tak ada makam atau bekas makam di daerah tersebut.
Suara-suara aneh tersebut, kata dia, biasa muncul antara pukul 03.00 dan 04.00 WIB, saat angkot menuju terminal.
Hery juga menuturkan bahwa sering terjadi kecelakaan di jalur tersebut yang memakan korban. Batasnya sampai Jalan Raya Cipayung.
“Pokoknya rata-rata yang kecelakaan setelah Gang H Ganeng sampai seterusnya, meninggal. Saya di Depok sudah tinggal 20 tahun dan cerita ini sudah didengar dari sopir ke sopir. Rata-rata semua diganggu penumpang misterius,” tutupnya.
Satu-satunya angkutan kota (angkot) yang melayani rute tersebut adalah D07 jurusan Terminal Depok-Citayam.
Namun, jalur yang dilewati angkot tersebut memiliki aura mistis. Sebab, rute angkot tersebut masih seperti pedesaan, banyak pohon bambu di pinggir-pinggir jalan serta penerangan jalan yang belum memadai.
Sopir angkot bisa mengerem mendadak saat melintas di Jalan Gang H Ganeng hingga Jembatan Serong dan Tugu Rawa Denok. Bukan karena menabrak sesuatu atau menurunkan penumpang, namun mereka sering digoda bisikan suara gaib perempuan yang berasal dari bangku penumpang.
“Kiri Bang!”, begitu suara yang terdengar di telinga para sopir. Padahal, tak seorang pun penumpang yang meminta turun.
“Jadi memang kalau melintas di Gang H Ganeng sampe seterusnya, agak angker. Kami sering diganggu sama suara gaib. Ada penumpang yang minta turun, ini jelas banget di kuping saya 'kiri bang', tapi kata penumpang enggak ada yang ngomong,” ujar seorang sopir angkot yang sudah melayani rute tersebut, Hery.
Pria yang sudah menjadi penarik angkot D07 selama delapan tahun itu menceritakan, sepanjang sungai di Jalan Pitara kadang-kadang muncul penampakan seorang perempuan lanjut usia. Informasi yang diterimanya, daerah kekuasaan nenek tersebut sampai ke wilayah Rawa Denok.
“Memang ada nenek-nenek, tapi enggak sering muncul. Misalnya setahun dua kali. Tetapi kalau ada penumpang yang minta turun itu sering, suaranya wanita,” ungkap Hery.
Para sopir pun heran mengapa wilayah tersebut terkesan menyeramkan. Pasalnya, tak ada makam atau bekas makam di daerah tersebut.
Suara-suara aneh tersebut, kata dia, biasa muncul antara pukul 03.00 dan 04.00 WIB, saat angkot menuju terminal.
Hery juga menuturkan bahwa sering terjadi kecelakaan di jalur tersebut yang memakan korban. Batasnya sampai Jalan Raya Cipayung.
“Pokoknya rata-rata yang kecelakaan setelah Gang H Ganeng sampai seterusnya, meninggal. Saya di Depok sudah tinggal 20 tahun dan cerita ini sudah didengar dari sopir ke sopir. Rata-rata semua diganggu penumpang misterius,” tutupnya.